Mengenal Inteligensi Bisnis (IB)


Inteligensi Bisnis (IB) adalah sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis. Teknologi IB dapat menangani data yang tak terstruktur dalam jumlah yang sangat besar untuk membantu mengidentifikasi, mengembangkan, dan selain itu membuat kesempatan strategi bisnis yang baru. Tujuan dari IB yaitu untuk memudahkan interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif berdasarkan wawasan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas jangka panjang.

Teknologi IB menyediakan riwayat, pandangan sekarang dan prediksi dari operasi bisnis. Fungsi-fungsi umum dari teknologi inteligensi bisnis adalah pelaporan, pemrosesan analisis daring, analitis, penggalian data, penggalian proses, pemrosesan kejadian kompleks, manajemen performansi bisnis, pengukuran, penggalian teks, analitis prediktif dan analitis preskriptif.

IB dapat digunakan untuk mendukung sejumlah besar keputusan bisnis mulai dari operasi sampai strategis. Keputusan operasi termasuk penempatan dan harga produk. Keputusan strategis termasuk prioritas, tujuan dan arah pada tingkat yang lebih luas. Pada semua kasus, IB lebih efektif bila digabungkan dengan data yang didapat dari pasar tempat perusahaan beroperasi (data eksternal) dengan data dari sumber internal bisnis perusahaan seperti data operasi dan finansial (data internal). Bila digabungkan, data eksternal dan internal bisa menyediakan gambaran yang lebih lengkap, yang efeknya, menciptakan "inteligensi" yang tidak dapat diturunkan dari kumpulan data tunggal manapun.

Walaupun istilah inteligensi bisnis terkadang sinonim untuk inteligensi kompetitif (karena keduanya mendukung pembuatan keputusan), IB menggunakan teknologi, proses, dan aplikasi untuk menganalisis data terstruktur dan proses bisnis yang umumnya internal; sementara inteligensi kompetitif mengumpulkan, menganalisis dan menyebarluaskan informasi dengan fokus topik pada pesaing perusahaan. Jika dipahami secara luas, inteligensi bisnis bisa mengikutkan bagian dari inteligensi kompetitif.

Inteligensi bisnis dan analitis bisnis terkadang digunakan bergantian, tetapi ada definisi alternatif. Salah satu definisi membedakan keduanya, menyatakan bahwa istilah inteligensi bisnis mengacu pada mengoleksi data bisnis untuk menemukan informasi terutama lewat mengajukan pertanyaan, laporan, dan proses analitis daring. Analitis bisnis, di sisi lain, menggunakan alat statistik dan kuantitatif untuk pemodelan yang prediktif dan bisa dijelaskan.

Dalam definisi alternatif, Thomas Davenport, profesor manajemen dan teknologi informasi di Babson College berargumen bahwa inteligensi bisnis seharusnya dibagi menjadi querying, pelaporan, Pemrosesan analitis daring (Online analytical processing - OLAP), sebuah alat "peringatan", dan analitis bisnis. Dalam definisi ini, analitis bisnis adalah bagian dari IB yang berfokus pada statistik, prediksi, dan optimisasi, bukan melaporkan fungsionalitas.

Inteligensi Bisnis dibangun dari sejumlah komponen termasuk:
·         Alokasi dan agregasi multidimensi
·         Denormalisasi, penandaan dan standarisasi
·         Pelaporan seketika dengan peringatan analitis
·         Sebuah metode antarmuka terhadap sumber data tak terstruktur
·         Perkiraan konsolidasi grup, anggaran dan perpindahan (pegawai)
·         Inferensi statistik dan simulasi probabilitas
·         Optimisasi kunci indikasi performansi
·         Pengontrolan versi dan manajemen proses
·         Manajemen item terbuka

Seringkali aplikasi IB menggunakan data yang dikumpulkan dari suatu gudang data (GD) atau dari pasar data, dan konsep dari IB dan GD terkadang digabungkan sebagai "IB/GD" (atau "BI/DW") atau "IBGD". Suatu gudang data mengandung salinan dari data analitis yang memfalisitasi pendukungan keputusan. Namun, tidak semua layanan gudang data untuk inteligensi bisnis, tidak juga semua aplikasi inteligensi bisnis membutuhkan sebuah gudang data.

Untuk membedakan antara konsep dari inteligensi bisnis dan gudang data, Forrester Research mendefinisikan inteligensi bisnis dengan satu atau dua cara:
1.       Menggunakan definisi luas: "Inteligensi Bisnis adalah suatu kumpulan metodologi, proses, arsitektur, dan teknologi yang mengubah data mentah menjadi informasi yang bermakna dan berguna digunakan untuk mendapatkan strategi yang lebih efektif dan taktis, dan wawasan operasional dan pengambilan-keputusan." Di bawah definisi ini, inteligensi bisnis juga mengikutkan teknologi seperti integrasi data, kualitas data, penggudangan data, manajemen data-master, analitis konten dan teks, dan banyak lainnya yang terkadang pasar menyatukannya ke segmen "Manajemen Informasi"". Oleh karena itu, Forrester mengacu pada persiapan data dan penggunaan data sebagai dua bagian yang terpisah tetapi pada segmen yang berkaitan dekat dari susunan arsitektur inteligensi-bisnis.

2.   Forrester mendefinisikan pasar inteligensi-bisnis yang lebih kecil sebagai, "... mengacu hanya pada lapisan paling atas dari susunan arsitektural IB seperti pelaporan, analitis dan dasbor."

Inteligensi bisnis bisa diterapkan untuk tujuan bisnis berikut, dengan tujuan untuk mendapatkan nilai bisnis.

  1. Perkiraan - program yang membuat hierarki dari metrik performansi (lihat juga Model Referensi Metrik) dan pengukuran yang menginformasikan pimpinan bisnis tentang progres kearah tujuan bisnis (manajemen proses bisnis).
  2. Analitis - program yang membuat proses kuantitatif supaya sebuah bisnis mencapai keputusan yang optimal dan melakukan penemuan pengetahuan bisnis. Biasanya mengikutkan: penggalian data, penggalian proses, analisis statistik, analitis prediksi, pemodelan prediksi, pemodelan proses bisnis, silsilah data, pemrosesan kejadian kompleks dan analitis preskriptif.
  3. Pelaporan/pelaporan perusahaan - program yang membangun infrastruktur untuk laporan strategis untuk melayani manajemen strategis dari suatu bisnis, bukan pelaporan operasional. Seringkali mengikutkan visualisasi data, sistem informasi eksekutif dan OLAP.
  4. Kolaborasi/platform kolaborasi - program yang membuat wilayah yang berbeda (baik dalam dan luar bisnis) bekerja sama lewat berbagi data dan pertukaran data elektronik.
  5. Manajemen pengetahuan - program yang membuat data perusahaan diarahkan oleh strategi dan praktik untuk mengidentifikasi, membuat, merepresentasikan, menyalurkan, dan mengadopsi wawasan dan pengalaman yang benar-benar berpengetahuan bisnis. Manajemen pengetahuan mengarah ke manajemen pembelajaran dan penyesuaian peraturan.

Sebagai tambahan dari yang di atas, inteligensi bisnis bisa menyediakan pendekatan pro-aktif, seperti fungsi peringatan yang secara langsung mengingatkan pengguna jika suatu kondisi tertentu tercapai. Sebagai contohnya, jika suatu metrik bisnis melampaui batas yang telah ditentukan, metrik tersebut akan diwarnai dalam laporan standar, dan ahli analis bisnis diperingatkan lewat email atau layanan pengawasan lainnya. Proses ini membutuhkan pengaturan data, yang seharusnya ditangani oleh ahlinya.

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Inteligensi_bisnis
https://en.wikipedia.org/wiki/Business_intelligence
http://informatika.web.id/business-intelligence.htm

Comments