Kerja Keras dan Kerja Cerdas

Selama ini banyak orang salah kaprah, mengartikan kerja keras adalah kerja tanpa kenal waktu selama 10 atau 12 jam (work hard). Kerja keras sebenarnya adalah mencoba merampungkan pekerjaan dengan kemampuan tertinggi untuk memberikan kualitas terbaik. Jadi, jika Anda memberikan selalu yang terbaik, maka Anda akan selalu diakui.

Sementara kerja cerdas berarti merampungkan pekerjaan dengan sumber daya minimum, namun dengan level kualitas yang diminta. Kerja model ini dapat dilakukan dengan menggunakan pikiran, kesadaran dan kualitas lain seperti teknik pemecahan masalah, mencari solusi yang lebih efektif daripada yang lain.

Bekerja keras merupakan faktor penting yang sangat dibutuhkan oleh setiap pekerja demi mendapatkan karir cemerlang. Namun, kerja keras saja tidak cukup tanpa diimbangi faktor lainnya. Adalah bekerja cerdas, yang dapat mendukung proses kerja keras Anda untuk menyelesaikan pekerjaan secara lebih efektif. Bekerja cerdas lebih menekankan terhadap efektivitas waktu, proses, dan hasil.

Ibarat mobil, otak adalah mesin yang luar biasa. Dengan segala kelebihannya, otak didesain untuk bekerja cerdas, bukan keras. Otak memang terbentuk untuk itu, tinggal Anda yang harus bersedia untuk mengubah kebiasaan seputar cara bekerja dan belajar.

Bagi Anda yang ingin memiliki cara kerja yang lebih baik, inilah beberapa tips bekerja secara cerdas demi karir yang gemilang.

Menarik Napas
Ketika Anda merasa penat dan buntu dengan pekerjaan, maka tariklah napas yang panjang. Menarik napas dalam-dalam berguna untuk memberikan kejernihan dan kesegaran otak Anda untuk bekerja lebih produktif. Bekerja seharian di depan komputer juga mampu meningkatkan rasa jenuh, sehingga cobalah untuk keluar sejenak dari kantor guna mencari perubahan suasana.

Jadikan Pekerjaan Sebagai Kebiasaan
Bekerja di lingkungan dan tugas yang sama setiap harinya pasti membuat Anda jenuh pada akhirnya. Namun Anda dapat mengatur pola pikir yang menyatakan bahwa pekerjaan merupakan kebiasaan dalam hidup Anda. Pola pikir ini membantu Anda untuk menganggap bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang bukan merupakan beban, melainkan aktivitas menjadi bagian dari hidup Anda.


Mengatur ulang daftar pekerjaan yang harus dilakukan (to do list).

Ini adalah hal mutlak yang Anda buat. Idealnya, anda harus menulisnya pada malam sebelum pekerjaan dimulai. Sebaliknya, mulailah daftar dengan hal-hal terpenting untuk dilakukan pertama kali hingga yang tidak terlalu penting. Energi segar Anda di pagi hari harus digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas penting, sementara Anda dapat menangani tugas-tugas yang lebih mudah di kemudian hari.

Manajemen Waktu
Dalam keseharian Anda, pastilah tidak semuanya diisi oleh pekerjaan saja. Anda pasti memiliki kegiatan lain di luar pekerjaan yang menjadi rutinitas. Namun, jangan sampai kegiatan-kegiatan tersebut menganggu produktivitas Anda dalam bekerja. Caranya dengan menulis manajemen waktu untuk setiap kegiatan yang Anda lakukan dalam sehari. Hal ini dapat menjadi acuan yang berguna agar Anda selalu fokus dengan jadwal kegiatan Anda.

Buatlah batasan
Tetapkan batas-batas mengenai berapa banyak kehidupan pribadi Anda masuk ke dalam pekerjaan, begitu juga sebaliknya. Jangan menjawab email kerja ketika Anda telah berada di rumah dan juga tidak membiarkan hal-hal rumah tangga untuk mengganggu pekerjaan anda terus-menerus.

Merapikan Meja Kerja
Memiliki meja kerja yang rapi juga membantu Anda untuk lebih berkonsentrasi dalam bekerja. Rapikan meja kerja Anda dari barang-barang yang tidak dibutuhkan, seperti file-file yang sudah tidak terpakai maupun berkas-berkas usang. Selain itu, Anda juga dapat merapikan isi dari komputer, seperti pensortiran nama file hingga pengaturan email.

Bekerja cerdas sangat dibutuhkan untuk menunjang kerja keras. Dengan kerja secara cerdas dan keras, Anda mampu memiliki sistem kerja yang lebih efektif dan efisien. Semoga bermanfaat.

(Disadur dari berbagai sumber)

Comments